JANGAN SAMPAI DEHIDRASI
DR. Dr. Parlindungan Siregar Sp
Tanpa makanan orang masih bisa bertahan hidup bila bila mendapat minuman saja selama 45-65 hari. Namun tanpa air, orang hanya bisa bertahan hidup selama 9-10 hari. Kebutuhan cairan tubuh memang takbisa diabaikan.
Air merupakan komponen terbesar dalam tubuh manusia. Menurut DR. Dr. Perlindungan Siregar. Sp.DP-KGH, 60 persen tubuh terdiri dari atas air yang terbagi-bagi dalam komponen intera sel dan ektrasel. Di kompartemen intrasel, terdapat cairan tubuh sekitar 36 persen dari berat badan, sisanya berada pada kompartemen ekstrasel. Sekitar 18 persen berada pada jaringan intersitium dan 6 persen berada di dalam pumbuluh darah.
Air menjadi komponen utama sel, jaringan, dan organ. Dijelaskan Prof. DR. Hardinsyah, air berperan sebagai alat angkut serta dalam metabolisme dalam tubuh, air menjadi pengatur suhu, pelarut, preaksi serta menjadi pelumas persendian. Karena itu, air lebih dibutuhkan dibandingkan makanan.
Perlu 1,8-3 liter
Kebutuhan air adalah 1 liter/kkl kebutuhan energi tubuh. Kalau kebutuhan energi remaja dan orang dewasa berkisar 1.800-4000 kalori, kebutuhan air tubuh sekitar 1,8-3 liter per hari.
Seperti konsumsi air tubuh sebenarnya diperoleh dari makanan dalam bentuk invisibel water, sehingga kebutuhan konsumsi air dari minuman menjadi sekitar 2 liter sehari. Masalahnya, tanpa disadari, seorang sering menagalami kurang minum,
Padahal jika tubuh kurang cairan, dehidrasi bisa muncul, dehidrasi bisa muncul. Kekurangan air tubuh, kalau tidak segera diganti, sejumlah masalah bisa timbul.
Penurunan air tubuh sebesar 1 persen beratbadan (BB) misalnya, menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit tubuh dan rasa lelah. Penurunan 2 persen BB menimbulkan peningkatan suhu tubuh. Penurunan 7 persen BB menyebabkan halusinasi dan pingsan. Dan bila penurunan air tubuh mencapai 10 persen BB, bisa menimbulkan kematian.
Manusia memang tidak bisa hidup tanpa air. Tanpa air, tidak ada zat makana yang atau nutrisi yang diangkut ke seluruh tubuh. Tanpa air pula, sisa sampah metabolisme tidak dibuang.
Untuk itu kebutuhan cairan harus tercukupi. Terlebih air juga merupakan bagian dari nutrisi yang sama pentingnya dengan zat gizi lainnya seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Sayangnya hal ini sering terlupakan.
MUNCUL RASA HAUS
Tak sedikit orang yang lupa atau mengabaikan asupan cairan. Keadaan ini dapat menimbulkan penurunan total air tubuh, yang juga menyebabkan penurunan volume cairan intaraseluler. Akibatnya, dehidrasi dapat timbul. Seorang mengalami dehidrasi kalau cairan yang dikeluarkan lebih banyak ketimbang yang diasup. Munculnya rasa haus sebenarnya menjadi tanda hampir 1 persen terjadi kekurangan cairan tubuh. Haus menjadi sinyal bagi anda kalau tubuh kekurangan cairan. Rasa haus juga merupakan mekanisme alami dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.
Kondis dehidrasi ini secara langsung bisa disebabkan kurang minum, keringat berlebihan, gangguan penyakit, atau banyak kencing akibat terlalu banyak mengkonsumsi protein (mengidab diabetes). Mereka yang mengkonsumsi protein tinggi disarankan banyak minum air guna membantu proses metabolisme protein dalam tubuh.
Selain penyebab langsung, pengetahuna tentang air minum serta akses terhadap air minum dan lingkungan juga menjadi penyebab tidak langsung dari dehidrasi. Hal ini terlihat pada hasil the indonesia regional hydration (THIRST).
TAK TAHU AKIBATNYA
Penelitian THIRST yang dilakukan Prof Hardinsyah bersama Cs menunjukan 46-82 persen responden tidak tahu guna air bagi tubuh, gejala dehidrasi, akibat buruk dehidrasi.
Secara lebih jelas, hasil penelitian menunjukkan 46,1 persen dari 1,200 remaja dan dewasa yang diteliti di dataran rendah dan dataran tinggi mengalami dehidrasi ringan. Jumlah persentase dehidrasi ringan lebih tinggi pada remaja (49,5 persen) ketimbang (42,5 persen).
The indonesia regional hydration study (THIRST) dilakukan di DKI jakarta, jawa Barat, jawa Timur, Sulawesi selatan, dan dikelompokkan dalam dua wilayah ekologi, dataran rendah yaitu Jakarta, Surabaya, dan Makasar, serta dataran tinggi, yaitu Lembang, malang, dan malino.
Penentuan status dehidrasi didasarkan hasil analisis urin di laboratorium. Dikategorikan dehidrasi ringan bila berat jenis urin >0,0120. Data gejala seperti haus, tenggorokan kering, sakit kepala, kulit kering, bibir dan mulut kering, berdebar-debar, tubuh terasa panas, urin sedikit, dean jarang buang air kecil.
Melihat pentingnya cairan agar tubuh tak mengalami dehidrasi, para ahli menganjurkan minum satu gelas berukuran 250 ml setiap 20 menit saat bekerja dilingkungan hangat atau panas.
Prof. Hardianyah juga mengingatkan walau tubuh sangat canggih dalam mengatur cairan, tak adanya salahnya minum air secara berkala setiap 30-60 menit sekali guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
sumber: http://keluarga-gizi9.blogspot.com/2009/11/menurut.html